Monday, April 16, 2007

melepas lajang???

Dari email salah satu temenku...

9 Alasan Terburuk Melepas Lajang

Pernikahan bukan hal sederhana yang bisa dijadikan hanya sebagai
mainan. Butuh tanggung jawab yang ekstra untuk menghadapi sebuah rumah
tangga.

Semua berawal dari alasan. Atas dasar apa Anda akhirnya memutuskan untuk
menikah. Hal ini juga rupanya bisa mempengaruhi kehidupan dan kisah rumah
tangga Anda kelak. Coba simak 9 alasan terburuk mengapa seseorang memilih
untuk segera mengakhiri masa lajang.

Menikah Karena Uang
Ups, ini sebenarnya hal yang gawat. Menikahi seseorang hanya karena ia
bisa memberikan kehidupan berlimpah uang adalah alasan yang buruk. Jika
pasangan Anda sampai tahu, ini bisa saja menyakiti perasaannya. Materi
memang perlu namun jika uang adalah dasar mengapa Anda menikahi seseorang,
baiknya pikirkan lagi.

Dikejar Target
Setiap orang pasti punya target. Namun apakah kapan kita akan menikah juga
harus benar-benar memenuhi target. Bagaimana jika akhirnya Anda bertemu
seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan Anda di akhir target itu.
Apakah Anda akan nekat menikahinya? Dan jika dalam jangka waktu yang
ditetapkan ternyata Anda belum siap berumahtangga, bagaimana pula
kehidupan anak istri Anda kelak?

Ingin Tinggalkan Rumah Orang Tua
Hal ini biasanya dialami oleh wanita. Jemu dengan kehiduoan yang tak
begitu bahagia dengan orang tua, anak memutuskan untuk meninggalkan rumah
dengan cara menikah. Namun bukan begitu cara memecahkan masalah. Ini
seperti Anda berlari dari wajan namun tercemplung ke dalam api. Akan lebih
baik Anda menahan diri hingga menemukan seseorang yang benar-benar mantap.

Orang Tua Menyukai Calon Anda
Ingat! Yang menikah dan akan berumah tangga adalah Anda, bukan orang tua.
Ada bagusnya saran orang tua Anda dengarkan namun jangan pertimbangkan
pernikahan terburu-buru karena hal tersebut. Anda hidup di jalan Anda
sendiri, untuk urusan yang satu ini usahakan keputusan benar-benar ada di
tangan Anda. Demikian dilansir dari Health24, Senin (26/3/2007).

Inginkan Anak
Menginginkan anak adalah alasan yang salah untuk banyak orang. Anda tak
begitu sreg dengan pasangan, namun anak telah lahir. Ketika keinginan Anda
sudah terpenuhi, Anda tetap akan berkutat dengan pasangan yang sama. Yang
mungkin tidak pernah Anda inginkan. Tak ada orang yang sempurna, namun
bukankah orang tua harus memberikan contoh saling mengasihi dan
menghormati? Pertimbangkan!

Menikahi Selingkuhan
Selingkuh mungkin saja indah. Tapi menikahi selingkuhan Anda belum tentu.
Hubungan yang diawali dengan jalan yang salah akan berakhir tak begitu
baik pula. Ini tak akan jadi landasan yang kuat, karena seseorang yang mau
berselingkuh dengan Anda biasanya tak akan punya beban untuk menyelingkuhi
Anda.

Butuh Ayah/Ibu Untuk Anak Anda
Jika Anda menemukan orang yang tepat, selamat. Namun jika tidak, jangan
lakukan ini. Akan jadi lebih buruk jika anak Anda punya ayah atau ibu tiri
yang mengerikan. Daripada begitu lebih baik ia punya orang tua tunggal
yang sangat menyayangi dan memperhatikannya.

Ajang Pembuktian Diri
Ini tak pernah jadi ide yang baik karena jika teman Anda curiga Anda
adalah seorang pecinta sesama jenis, menikah tak akan membuat orang
berhenti mencurigai. Dengan menikah Anda malah melibatkan orang lain ke
dalam masalah Anda ini. Jika Anda benar pecinta sesama jenis, menikah
bukanlah obat tepat. Jujurlah pada diri sendiri.

Tekanan Sosial
Semua teman Anda telah menikah, bahkan beberapa diantara mereka telah
bercerai. Hanya Anda saja mungkin yang belum mencicipi kehidupan rumah
tangga. Memangnya apa yang salah dengan hal tersebut? Anda sebaiknya hidup
sendiri daripada bersama seseorang dalam keterpaksaan. Tak perlu
menurunkan standar pasangan hanya karena Anda ingin segera menikah.


Hmmm.....macem2 yah alesannya....
Tapi saat aku tanya pada diriku sendiri....aku ga tau jawabnya.
Dulu saat aku menemukan keyakinan aku dengan mantap berkata "ya"..tapi semuanya tak terwujud. Ada saja hambatannya. Sekarang aku mulai berpikir lagi...
Apakah meninggalkan masa lajang adalah yang terbaik....
Aku mungkin ga akan pernah siap.
Tapi apa harus nekat memasuki kehidupan yang bener2 lain itu tanpa ada sedikitpun persiapan. Sementara aku sendiri ga tau persiapannya bagaimana.
Semakin banyak aku membaca..mendengar dan bercerita...semakin luas pikiranku tentang kehidupan yang tidak lagi melajang. Kenapa banyak yang mengeluhkannya???
Kenapa banyak yang hanya merasakan kebahagiaan sesaat???
Apakah yan dicari orang dari pernikahan???
Seberapa sakralkah pernikahan??
Kenapa ga birkan dirimu sendiri???
Uuughhhh..terlalu banyak pertanyaan yang aneh ada di kepala ini.

Kayanya pernikahan itu bukan hanya soal kompromi...bukan sekadar cinta....
Bagaimana menyatukan 2 perbedaan....
Opsss...ga hanya 2..karna menurutku pernikahan ga hanya menyatukan 2 orang, tetapi menyatukan 2 keluarga dengan segala macm keruwetannya.
Jujur aku udah ga peduli lagi ama yang namanya pernikahan.
Entahlah.....

selamat jalan kakek

Kamis kemaren kakek meninggal dunia.
Aku baru tahu magrib setelah ada miscall dari mama.
Langsung aja buru2 nyari tiket pulang.
Tapi ternyata ga ada penerbangan malam.
Penerbangan paling pagi juga adanya jam 07.00 WIB dan hanya tersedia 1 seat.
Akhirnya setelah nanya ke papa...aku memutuskan ga jadi pulang.
Toh kalo aku berangkat dari Jakarta jam 07.00 kemungkinan nyampe bandara Padang 08.45.
Dari bandara biasanya butuh waktu 2 jam untuk nyampe rumah, sedangkan jenazah alm akan dibawa ke kampung kelahiran mama, kira2 1 jam lagi dari rumah.
Padahal kata papa jenazah akan dimandikan jam 10.00 WIB dan disholatkan setelah jumatan.

Yaahh....aku jadi ga bisa ngelihat kakek untuk yang terkahir kalinya.
Aku sayang kakek....walaupun kakek hanya ayah tirinya mama.
Dulu waktu aku kecil...aku sering banget digendong di punggung kakek yang ringkih itu sambil kakek ngelayani pembeli di toko.
Kakek sering beliin aku sate karna kakek juga suka sate.
Terakhir ketemu kakek lebaran kemaren......
Aku bawain baju koko.
Tapi kakek ga mau make karna dia lagi make baju yang aku beliin lebaran tahun lalunya lagi.
Setelah dipaksa ama nenek, akhirnya kakek mau juga pake baju koko barunya sambil tersenyum.
Sampe aku pulang kakek masih keukeuh ngasi jajan....

Sayang aku ga sempat ngerawat kakek....
Tapi aku sayang banget ma kakek....
Semoga kakek tahu itu walaupun aku ga sempat menghadiri pemakaman kakek.
Aku cuma bisa kirimin kakek do'a semoga kakek di tempatkan di tempat yang terbaik disisiNYA. Semoga amal ibadah kakek diterima.......
Maafkan aku ya kek.....