Monday, June 25, 2007

senin tanpa semangat

Awal minggu ini kulalui dengan hampa.
Bangun lebih telat daripada biasanya. Berangkat kerja terburu2 dengan pakaian santai. Mata masih perih dan bengkak sampe aku minta bawain obat mata ama Bengki. Kerjaan juga berantakan...suara parau. Untungnya nasabah ga rame dan kita buka telat karna harus nunggu penyelia yang gantiin pa Agus. Mulai hari ini pa Agus udah masuk karantina di wilayah untuk persiapan lomba dulay nasional minggu depan.

Sepanjang hari benar2 terasa melelahkan. Rasanya pengen segera mengakhiri hari, tapi aku ga pengen kembali ke rumah tempatku numpang hidup di kota kotor ini. Berkali2 aku mencoba menghirup nafas dalam dan berharap bisa menimbulkan semangat. Tapi entahlah...semua sia2. Akhirnya aku berusaha menyibukkan diri dengan kerjaan. Aku berusaha mencari2 kemudahan untuk kerjaanku yang sangat banyak. Walaupun ga ada respon aku cuma ingin kerjaanku ga kerasa berat lagi.

Jam pulang kantor.......aku ga tau lagi harus kemana. Menundukkan kepala di meja kerja berusaha untuk tidur, tapi aku ga bisa tidur. Mata ini semakin perih. Begitu banyak hal terlintas di otakku. Aku cuma bisa berlama2 duduk didepan ATM melamunkan kekosongan hidupku. Sampai saatnya aku terpaksa harus kembali lagi ke rumah tempat segalanya semakin terasa suram....Sekali lagi aku harus menyesali hidupku.....Ampuni aku ya Allah.....

Hari ini gajian yah....aku sampe ga nyadar. Tapi gajian juga cuma numpang lewat karna aku harus bayar segala macam tagihan. ............

don't cry

Lewat tengah malam saat aku menulis blog ini.
Mata ini kembali merah dan membengkak karna tadi harus menangis lagi.
Aku sendiri udah cape nangis mulu......tapi hanya ini yang bisa aku lakukan menghadapi semua masalahku. Semakiin aku berusaha mencari pemecahannya semakin sulit bagiku. Aku mungkin udah putus asa dengan hidupku, masa depanku. Aku udah cape menjalani sisa hidupku. Haruskah aku mengakhiri semua????

Setiap hari yang aku jalani tanpa tujuan lagi. Mungkin semua orang juga udah bosan dengar keluhanku. Tapi itulah kenyataannya...aku diliputi begitu banyak persoalan rumit yang mungkin karena kesalahanku sendiri ataupun tekanan lingkunganku. Entahlah..selalu itu kata akhir yang bisa aku ucapkan dan hanya airmata yang jadi temanku. Padahal setiap pagi aku bangun dan berharap hari yang semakin baik untukku...selalu aku menghirup udara pagi dan berharap udara itu membawa kesegaran baru bagiku. tapi hanya sebatas harapan yang aku ga tahu lagi bagaimana harus menghadapinya. Aku yang selalu berharap tanpa harapan......entah sampai kapan.....aku lelah dengan semuanya...